Ancaman KHV, Pembudidaya Ikan Mas di Balangan Diminta Beralih Komoditas

Ilustrasi ikan mas yang terjangkit Koi Herves Virus. (Foto: Net)

Kalimantanesia – Para pembudidaya ikan keramba di sekitar Sungai Balangan diimbau beralih komoditas selain ikan mas selama 3 hingga 5 tahun. Tujuannya memutus rantai penyebaran Koi Herves Virus (KHV).

Kabid Perikanan Balangan, Marlina Susanti bilang, KHV ini hanya menyerang jenis ikan mas. Pembudidayaan ikan mas saat ini tak disarankan karena merugikan pembudidaya.

Read More

“Virus herves ini penyebarannya sangat cepat dan menular ke sesama ikan mas. Jika terjangkit virus, akan terlihat luka dan merah pada sisik, serta insang membusuk,” ujarnya, Selasa (2/7).

Menurutnya, virus itu menyebar lewat air dan lingkungan, juga melalui ikan yg mati.

“Kami meminta kepada pembudidaya ikan keramba supaya berpindah sementara ke ikan nila,” ungkapnya.

Marlina bilang, virus Herves dalam ikan mas tak berbahaya jika dikonsumsi manusia. Tapi nilai jual ikan mas menurun sebab ikan tak sehat dan segar.

“Sebenarnya, virus ini sudah ada puluhan tahun di Sungai Balangan. Pertama kali terdeteksi ketika kematian masal ikan mas di Desa Tampang pada 21 April tadi,” tuturnya.

Uji Laboratorium rutin dilakukan tiap Triwulan tiap tahun. Hasil Uji Laboratorium di bulan April, hasilnya dinyatakan positif KHV untuk sampel yang dikirim Laboratorium BPBAT Mandiangin.

“Sifat dari KHV, ikan masih tetap hidup di perairan atau sungai jika kondisi perairan sedang tidak baik. Mereka akan keluar dan menyebabkan wabah,” pungkasnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *