Kalimantanesia – Anggota Komisi III DPRD Banjarbaru, Nurkhalis Anshari menyoroti lambannya pembangunan Embung Gunung Kupang.
Menurutnya, keterlambatan ini menjadi catatan yang kurang mengenakkan di akhir tahun 2023 lalu.
“Apalagi progressnya sangat lambat. Meski dari segi aturan, mereka kena addendum (penambahan waktu,red),” katanya, belum lama tadi.
Halis menilai lambatnya pengerjaan embung ini hasil kurangnya perencanaan. Menurutnya, ini seperti berkaca. Pasalnya tahun 2022, juga ada catatan keterlambatan pembangunan pedestrian.
“Artinya, Dinas PUPR Banjarbaru tidak belajar. Mana tahun depan banyak proyek besar,” tegasnya.
Kata dia, DPUPR keteteran. Ini dampak percepatan pembangunan di Banjarbaru sejak jadi ibu kota Kalsel.
Saran Halis, pihak terkait agar bisa segera berbenah. Catatan untuk kontraktor segera dilakukan evaluasi.
“Segera dibenahi. Kita tidak ada niat menyudutkan pemerintah, melihat di sudut pandang lain akhirnya kita rugi,” tutupnya.
Terakhir diberitakan, pengerjaan Embung Gunung Kupang diklaim menyentuh angka 77,9 persen.