Marak ISPA Akibat Kabut Asap, Dinkes Tala: Kasusnya Tidak Tinggi Terlalu Signifikan

Kalimantanesia – Musim kemarau ini, masyarakat dihantam sederet ujian sekaligus. Tak hanya ancaman kekeringan, asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga berimbas kesehatan.

Salah satu penyakit akibat asap ini yaitu ISPA. Lantas bagaimana dengan Kabupaten Tanah Laut?

Read More

Kepala Dinas Kesehatan Tala, Isna Farida mengungkapkan peningkatan ISPA sejauh ini tidak terlalu signifikan.

“Kasusnya (ISPA) tidak tinggi, atau masih dalam batas wajar,” katanya Jumat (25/8/2023) pagi.

Laporan beberapa puskesmas di Tala juga menyebut tak ada peningkatan melebihi prediksi normal atau Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kendati begitu, Isna tak tutup mata. Ia mengakui ada beberapa desa yang telah menjadi langganan kabut asap akibat karhutla.

Salah duanya di Desa Gunung Raja, Kecamatan Tambang Ulang dan Desa Pandahan, Kecamatan Bati-Bati.

“Tidak menutup kemungkinan juga terjadi di kecamatan lain,” ujarnya.

Bagaimana tanggapan masyarakat pada situasi ini? Darma, warga dari Desa Nusa RT 1, Kecamatan Bati-Bati menyebut asap tahun ini tak sepekat tahun sebelumnya.

“Barangkali karena terbawa tiupan angin yang cukup kencang, sehingga asap dapat terhalau,” tuturnya.

Kendati begitu, kata Darma, beberapa pekan terakhir jarak pandang hanya 1 meter saja akibat pekatnya kabut asap.

“Sehingga banyak kendaraan berhenti di pinggir jalan. Tapi biasanya tak berlangsung lama, karena angin bertiup cukup kencang,” tambahnya.

Sebagian besar lahan yang ditumbuhi rawa atau bondong menjadi salah satu faktor karhutla di wilayah Kecamatan Bati-Bati dan Tambang Ulang.

Belum lagi, saluran air yang dibuat di dekat lahan sudah berkurang. Petugas damkar pun terpaksa berjalan kaki menuju titik api.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *