Kalimantanesia – Mimpi Noor Arsyada terpaksa pupus. Atlet junior panjat tebing tersebut gagal berlaga di event IFSC Climbing World Championship Youth di Seoul, Korea Selatan.
Rencananya, ia bakal bertanding pada 17 dan 18 Agustus ini. Tapi apalah daya. Lagi-lagi persoalannya dana.
Samuel, pelatih Arsyada, mengaku telah berbincang dengan beberapa dinas terkait keberangkatan. Apakah Pemprov maupun Pemkab Banjar. Ia sodorkan surat rekomendasi dari pusat.
“Setahu ulun (saya) kalau sudah ada surat tugas dari pengurus pusat, tentu sudah resmi. Tapi kan tinggal kesiapan dari Pemprov,” ujarnya kepada Poros Kalimantan.
Surat tersebut memang telah disambut gubernur, kemudian diarahkan ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel sebagai pencari dana.
Tapi sampai hari lomba, dana belum kunjung cair. “Diberitahu di Whatsapp, di-cancel karena kendala dana dan visa,” ungkap Samuel.
Samuel kesal bercampur kecewa; masa di provinsi yang kaya ini tak bisa memberangkatkan atlet berbakat.
“Jika tahu seperti ini, lebih baik cari dana jalur mandiri. Dari pemerintah sangat lambat,” ucapnya, kesal.
Memang berapa biaya yang dibutuhkan? “Anggaran ke korea selatan dimintai dari pengurus pusat FPTI itu Rp30 juta per orang. Kalau dari atlet secara fisik ataupun psikologi pasti siap terus,” jelasnya.
FPTI Kalsel: Anggaran Terbatas
Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) FPTI Kalsel, M Fitri Hernadi saat dihubungi Poros Kalimantan, mengatakan ketersediaan anggaran yang terbatas menjadi kendala.
Ia menyebut, awal Agustus tadi sudah ada atlet yang diberangkatkan mengikuti Pra Olimpiade di Swiss.
“Saat itu dana sudah terbatas, tapi syukurnya masih bisa diberangkatkan berkolaborasi dengan dana PP FPTI, sponsor dan mandiri,” katanya.
Terkait surat rekomendasi Arsyada, ia mengaku sudah diterima. Tapi masalahnya, seperti yang diutarakan barusan, anggaran sudah dikucurkan untuk Pra Olimpiade.
“Kalo memerlukan rekomendasi Pengprov FPTI untuk pendanaan dari sponsor, tentu kami akan memfasilitasi sebaik-baiknya,” ujarnya.
Profil dan Prestasi Noor Arsyada
Noor Arsyada. Gadis berusia 15 tahun ini mempunyai segudang medali sedari 2020 hingga saat ini. Ia masih duduk di kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Martapura.
Ia pernah mengharumkan Kalsel dengan meraih medali pertama di Kejuaraan Nasional Panjat Tebing KU XVI tahun 2022 di Situbondo, 2020.
Kendati gagal berangkat ke Korsel, Arsyada tetap bakal berjuang di Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2023 (POPNAS) nanti, di Palembang, September mendatang.
Lantas apa saja torehan prestasi yang dihasilkan Noor Arsyada? Berikut daftarnya:
1. Juara 1 boulder pelajar non juara putri – Tabalong Sport Climbing Competition 2020
2. Juara 3 lead pelajar non juara putri – Tabalong Sport Climbing Competition 2020
3. Juara 1 boulder pelajar putri – Amuntai Bouldering Competition II 2021
4. Medali emas speed wr youth B putri – Kejurprov KU 2021
5. Medali emas lead youth B putri – Kejurprov KU 2021
6. Medali emas boulder youth B putri – Kejurprov KU 2021
7. Medali perunggu speed youth B putri – Kejurnas KU 2021
8. Medali perunggu boulder youth B putri – Kejurnas KU 2021
9. Medali emas speed youth B putri – Kejurprov KU 2022
10. Medali perak boulder youth B putri – Kejurprov KU 2022
11. Medali emas speed perorangan putri – Porprov XI 2022
12. Medali emas boulder perorangan putri – Porprov XI 2022
13. Medali perak boulder tim putri – Porprov XI 2022
14. Medali perunggu speed relay putri – Porprov XI 2022
15. Medali perunggu speed wr mix – Porprov XI 2022
16. Medali perunggu lead tim putri – Porprov XI 2022
17. Medali perak speed WR youth B putri – Kejurnas KU 2022
18. Medali emas boulder perorangan putri – Popda 2023
19. Medali emas speed WR perorangan putri – Popda 2023
20. Medali emas speed WR youth A putri – Kejurprov KU 2023
21. Medali emas boulder youth A putri – Kejurprov KU 2023
22. Medali emas speed WR umum putri – sirkuit kalsel 2023
23. Medali perak boulder umum putri – sirkuit kalsel 2023
24. Medali perak boulder youth A putri – Kejurnas KU 2023
