Sejarah 69 Tahun Hari Konferensi Asia-Afrika di Bandung

IPPHOS Presiden Soekarno saat menyampaikan pidato pembukaan Konferensi Asia Afrika di Bandung. (Foto: Kompas)

Kalimantanesia – Sejarah negeri ini mencatat adanya Konferensi Asia-Afrika (KAA). Digelar pada tahun 1955 silam.

Hari Konferensi Asia Afrika diperingati setiap tahun pada 18 April. Tahun 2024 ini adalah momentum 69 tahun.

Read More

Lahirnya konferensi ini dilatarbelakangi perasaan senasib yang dialami oleh negara-negara di kawasan Asia dan Afrika akibat Perang Dunia II.

Indonesia sebagai negara netral saat itu. Mereka berupaya menggandeng berbagai negara untuk tergabung dalam gerakan non blok.

Pada tahun 1954, Perdana Menteri Ceylon, Sir John Kotewala mengundang para Perdana Menteri dari Birma (U Nu), India (Jawaharlal Nehru), Indonesia (Ali Sastroamidjojo), dan Pakistan (Mohammed Ali) untuk mengadakan suatu pertemuan informal di negaranya.

Undangan itu disambut baik para pimpinan negara. Salah satunya Presiden Indonesia, Ir Soekarno. Ia menugaskan Ali Sastroamidjojo.

Konferensi Kolombo berlangsung sejak 28 April hingga 2 Mei 1954. Pembahasannya mengenai segala kepentingan bersama dari negara-negara perwakilan.

Pada 18 April 1955, Konferensi Asia-Afrika dilaksanakan di Bandung dan mendapatkan sambutan meriah dengan diiringi sorakan rakyat.

Tujuan KAA untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika serta melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.

Hingga hari ini, deklarasi yang tercantum pada komunike itu menghasilkan Dasasila Bandung. Dengan pernyataan politik yang berisikan prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerja sama dunia.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *