Sejarah Hari Kebangkitan Nasional, Lahirnya Boedi Utama

Potret Mahasiswa STOVIA. (Foto: Wikimedia Commons)

Kalimantanesia – Tanggal 20 Mei diperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).

Penetapannya merujuk dari hari lahirnya organisasi Boedi Utomo pada 20 Mei 1908.

Read More

Boedi Utomo adalah organisasi yang memprakarsai gerakan melawan penjajah dengan memanfaatkan kekuatan pemikiran.

Organisasi ini diisi sejumlah pelajar. Mereka bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan yang bersifat nonpolitik.

Beberapa tokoh penting organisasi Boedi Utama antara lain dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, dan R.T. Ario Tirtokusumo, dan beberapa dari mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen).

Ki Hadjar Dewantara dan Radjiman Wediodiningrat saat itu mengusulkan tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Hal ini disetujui Presiden RI Soekarno. Hari Kebangkitan Nasional ditetapkan pada 20 Mei 1959 dan menjadi hari nasional.

Selian itu, faktor pendorong kebangkitan nasional sendiri terbagi jadi dua. Faktor eksternal dan internal.

Faktor internal diakibatkan penderitaan berkepanjangan akibat penjajahan, kenangan kejayaan masa lalu, seperti pada masa Kerajaan Sriwijaya atau Majapahit.

Sedangkan faktor eksternal yakni timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika seperti nasionalisme, liberalisme, dan sosialisme.

Di samping munculnya gerakan kebangkitan nasional di Asia seperti Turki Muda, Kongres Nasional India, dan Gandhisme.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *